Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tips Agar Tulisan Diterima Penerbit

 


Seorang penulis pasti ingin karya tulisnya dibaca oleh khalayak ramai. Walaupun sudah

banyak media on-line gratis yang bisa dimanfaatkan untuk mempublikasikan karyanya

(seperti blog, situs gratis, dsb), namun nampaknya seseorang belum dikatakan “sah” sebagai

penulis bila karya tulisnya belum pernah diterbitkan oleh penerbit. Tentunya menjadi suatu

impian dan kepuasan tersendiri bagi seorang penulis bila bukunya diterbitkan dan dibaca

banyak orang. Apalagi bila buku tersebut berkategori populer (best seller) dan mendapat cash

money atau royalti yang wah (tapi hal ini pada dasarnya kembali kepada motivasi dasar

penulis dalam menulis, right ?).

Ada sebuah kendala ketika naskah tulisan kita sudah selesai. Bagi seorang penulis pemula

biasanya timbul dag dig dug. Apakah karya tulis saya dikirimkan ke penerbit atau jangan?

Kira-kira diterima oleh penerbit nggak ya? Layak terbit/jual atau nggak ya? Tentunya hal ini

menjadi permasalahan yang me-njlimet bagi seorang penulis. Apalagi bila beberapa kali

naskah tulisan kita ditolak oleh berbagai penerbit. Karena selain sudah mengeluarkan kocek

yang tidak sedikit untuk print, foto kopi, jilid, dan ongkos kirim, penulis biasanya

membutuhkan waktu yang relatif tidak sedikit untuk menghasilkan sebuah karya, bener kan?

(kecuali untuk penulis profesional kali ya … ^_^). Namun yang jelas, jangan sampai hal

tersebut membuat minder dan mengurungkan niat kita untuk mengirimkan karya tulis ke

penerbit. Karena terkadang karya tulis yang menurut kita tidak terlalu bagus,namun dalam

sudut pandang penerbit bisa jadi dianggap bagus dan layak terbit.

Hal yang paling dasar yang perlu diketahui oleh rekan-rekan penulis yang berniat

mengirimkan naskahnya ke penerbit adalah mengetahui proses perjalanan sebuah naskah

sampai terbit menjadi sebuah buku. Pada dasarnya alur proses penerimaan naskah oleh

penerbit sampai terbit menjadi sebuah buku tidaklah serumit yang kita bayangkan, proses

yang berjalan kurang lebih sebagai berikut :

1. Naskah yang dikirim penulis diterima oleh penerbit.

2. Naskah di baca dan di evaluasi oleh penerbit (biasanya oleh redaksi/bagian penerimaan

naskah).

3. Naskah dinilai dari berbagai faktor, diantaranya relevansi dengan visi/misi, branding

perusahaan, tema dan isi naskah, cara penyajian, kelengkapan sumber data/referensi,

marketibilitas, originalitas, profil penulis, cost of making, tingkat kerumitan teknis

penerbitan, dsb.

Adriecorner.co.cc Page 4

4. Untuk naskah yang tidak lolos biasanya dikembalikan ke penulis (catatan: ada juga

naskah penulis yang tidak dikembalikan dan lebih parah lagi tidak ada respon sama sekali

dari penerbit, sombong banget ya tuh penerbit).

5. Untuk yang lolos seleksi, naskah masuk proses legalisasi (perijinan seperti ISBN, dsb),

kemudian proses editing (biasanya penulis diminta memperbaiki beberapa bagian yang

dianggap penerbit perlu perbaikan), setelah proses final editing dilanjutkan ke proses

layouting kemudian di cetak/print.

6. Nah, buku telah jadi dan siap didistribusikan.

Tapi yang jadi pertanyaan, apa tips dan trik agar karya tulis kita bisa diterima penerbit? Dari

pengalaman pribadi dan pengalaman rekan-rekan penulis lainnya, sebenarnya ada tips dan

trik agar karya tulis kita bisa berpeluang lebih besar agar di terima penerbit (walaupun tidak

menjamin 100%, namun setidaknya e-book ini hasil dari pengalaman penulis dan rekan-rekan

penulis lainnya yang karyanya telah diterbitkan penerbit-penerbit).

Tips 1

Kita harus tahu betul naskah yang kita buat. Hal yang mendasar adalah bernilai jualkah karya

tulisan kita? Apa keunikan, kelebihan karya tulisan kita dibandingkan dengan karya tulis

lainnya yang serupa? Karena dunia penerbitan tidak terlepas dengan dunia bisnis. Tentunya

Alur naskah dari penulis sampai terbit menjadi buku

Adriecorner.co.cc Page 5

penerbit ingin untung dari penjualan karya tulis kita bukan? Inilah dasar pemikiran penerbit

dalam menerima naskah. Bukankah penerbit lebih suka karya penulis yang diperkirakan

bakal best seller dibandingkan yang hanya sebatas best author, right?.

Jadi, setidaknya usahakan buku kita mempunyai differensiasi walaupun hanya sedikit.

Untuk hal ini kita bisa manfaatkan salah satu resep jitu Tung Desem Waringin dalam

berbisnis, yakni konsep ATM (Amati, Tiru, Modifikasi). Lebih jauh lagi bila kita bisa

memunculkan hal yang baru (inovasi bisa dari ide dasar, isi, gambar, metode penulisan,

metode penjualan, dsb) sehingga naskah kita memiliki

differensiasi yang bagus. Sebagai satu contoh : kita mungkin

pernah membaca sebuah buku best seller walaupun secara

struktur dan bahasa penulisan semrawut dan tidak enak dibaca,

namun buku tersebut tetap diterbitkan oleh penerbit terkenal. Hal

ini dikarenakan buku tersebut memunculkan ide baru yang benarbenar

fresh.

Tips 2

Kenali penerbit yang memang concern dibidang yang

berhubungan dengan naskah tulisan kita. Jadi jangan sampai

mengirimkan naskah tentang cara pengobatan penyakit ke

penerbit yang menerbitkan buku-buku politik, ya tidak akan

diterima lah. Jadi bidiklah penerbit-penerbit yang kira-kira akan menerima karya kita. Lebih

baik lagi bila kita menanyakan terlebih dahulu ke bagian info/redaksi penerbit bersangkutan

tentang prosedur/kriteria tulisan yang diterima. Biasanya untuk penerbit-penerbit besar

kriteria dan prosedur naskah dicantumkan dalam situs perusahaannya. Sebagai satu contoh,

berikut kriteria dan prosedur naskah, bila kita hendak mengirimkannya ke salah satu penerbit

buku terkenal di Indonesia (perlu diingat bahwa kriteria dan prosedur naskah bisa berubahubah,

tergantung pada kebijakan perusahaan penerbit itu sendiri, jadi rajin-rajin lah bertanya

atau melihat situs penerbit yang akan kita bidik).

Kriteria naskah :

1. Isi naskah dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan.

2. Naskah ditulis secara logis dan sistematis dan karya asli.

__________

penerbit lebih

suka karya penulis

yang diperkirakan

bakal best seller

dibandingkan

yang hanya

sebatas best

author, right?

__________

Adriecorner.co.cc Page 6

3. Belum pernah dipublikasikan penerbit lain.

4. Memiliki rujukan yang jelas.

5. Memiliki orisinalitas atau kebaruan.

6. Memiliki peluang pasar (marketabilitas) yang bagus.

7. Tulisan utuh/padu (monograf), bukan kumpulan tulisan.

8. Bukan karya ilmiah (skripsi, tesis, disertasi).

Kriteria naskah :

1. Naskah harus karya asli

2. Belum pernah dipublikasikan penerbit lain.

3. Memiliki cerita yang unik dan nggak pasaran.

4. Naskah ditulis dengan rapi (logis dan sistematis).

5. Memiliki peluang pasar (marketabilitas) yang bagus.

6. Tulisan utuh/padu (monograf), bukan kumpulan tulisan.

7. Tidak menimbulkan kontroversi, terutama berhubungan dengan moral dan agama.

8. Sertakan Sinopsis

Prosedur Pengajuan Naskah :

(Jika naskah telah memenuhi kriteria tersebut di atas)

1. Surat pengantar.

2. CV (Daftar Riwayat Hidup) dengan alamat lengkap nomor telepon yang dapat dihubungi.

3. Naskah:

a. Keseluruhan isi naskah.

b. Berupa fotokopi (bukan asli/master), hard-copy atau print-out (redaksi tidak melayani

naskah dalam bentuk file digital), diketik komputer (bukan ketikan mesin tik

manual).

4. Kirim ke:

Redaksi Penerbit ……

- U.p. ………….., redaksi tidak menerima naskah PUISI (untuk naskah bertema

keislaman dan dewasa (umum))

- U.p. ………….(untuk naskah bertema umum (remaja), novel, cerpen, remaja, anak)

persyaratan tambahan untuk naskah remaja dan anak: panjang naskah minimal 70 hal,

maksimal 150 halaman, spasi satu, font times new roman 12pt, A4.

Adriecorner.co.cc Page 7

1. Novel anak: petualangan yang seru dan lucu berbau detektif (modern, lincah, humor)

2. Ilustrated book: kisah-kisah menakjubkan yang cocok buat anak.

3. Buku penunjang pelajaran SD yang disajikan dengan gaya populer.

Untuk lebih memahami trend saat ini silakan baca dan lihat produk2 terbaru.

Alamat : …………………………………………………….

5. Keterangan:

a) Jangka waktu evaluasi naskah maks. 3 bulan.

b) Jika Redaksi menolak penerbitan naskah, akan kita kabari via surat atau telepon.,

bahan naskah tidak akan dikirimkan kembali kecuali disertai perangko yang

mencukupi.

c) Apabila naskah layak terbit, kami akan kabari via surat dan telepon dan dilanjutkan

dengan pembuatan Surat Perjanjian dengan sistem Jual Putus atau Royalti.

Tips 3

Penuhi kriteria awal naskah tulisan yang dikirimkan. Karena jika kita tidak memenuhi

kriteria awal yang telah ditetapkan, dijamin naskah anda akan langsung disortir ke rak

penyimpanan/gudang (sayang sekali bukan?). Biasanya penerbit-penerbit di Indonesia untuk

menentukan diterima/ditolak sebuah naskah membutuhkan waktu 3-4 bulan (lama banget ya,

harus belajar sabar kali ya…). Berbeda dengan penerbit-penerbit di Amerika, sebuah penerbit

bisa menentukan diterima/ditolak paling cepat dalam waktu 24 jam (luar biasa bukan?) dan

paling lama 1 bulan.

Bila ternyata naskah kita diterima, bersyukur dan ucapkan alhamdulillah. Tapi bila ditolak,

jangan putus asa terlebih dahulu, penulis berhak meminta alasan mengapa karyanya ditolak

dan kalau memungkinkan lakukan negosiasi ulang barangkali dengan perbaikan disana sini,

akhirnya karya kita bisa dipertimbangkan kembali. Tapi bila benar-benar ditolak, tetap minta

evaluasi kelemahan karya kita, kemudian perbaiki dan kirimkan ke penerbit lainnya,

setidaknya karya kita dikirimkan dalam kondisi lebih bernilai jual dibandingkan sebelumnya.

Selain tips-tips diatas ada trik-trik juga yang bisa kita lakukan agar naskah kita berpeluang

lebih besar bisa di terima penerbit, diantaranya :

Adriecorner.co.cc Page 8

Trik 1

Usahakan mengirimkan naskah secara langsung, lebih bagus lagi bila bertemu dengan bagian

penerimaan naskah/redaksi. Karena bagian penerimaan naskah/redaksi terkadang tidak

menangkap keseluruhan poin-poin yang ingin kita sampaikan walaupun disertakan sinopsis.

Tapi, bila tidak dikirimkan secara langsung mintalah nomor kontak (hp/e-mail/IM, dsb)

bagian penerimaan naskah/redaksi yang menerima naskah kita, adakan kontak secara rutin

tapi ingat jangan terlalu bawel alias proporsional saja karena kita harus mafhum dengan

kesibukan mereka.

Trik 2

Gabunglah dengan komunitas penulis/pembaca, hal ini selain menambah silaturahmi, juga

menambah nilai jual penulis di mata penerbit. Karena pada dasarnya penerbit suka kepada

penulis yang memiliki massa/komunitas, network, dsb. Dalam kata sederhana intinya

penerbit lebih suka penulis yang gaul he..he..he… (dalam sebuah hadist dikatakan

silaturahmi memperbanyak rezeki dan memperpanjang usia, right?). Selain itu keuntungan

bergabung di komunitas penulis adalah kita bisa belajar dari rekan-rekan yang pernah

diterbitkan karyanya. Disamping itu, penerbit masa kini pada umumnya menginginkan

penulis yang berperan sebagai marketer juga, bukankah yang paling mengenal karya penulis

adalah penulis itu sendiri bukan? Sehingga dengan bergabungnya di sebuah group/komunitas

mempermudah dalam membantu mempublikasikan dan memasarkan buku kita sendiri.

Lebih mantap lagi bila komunitas tersebut mempunyai kerjasama khusus dengan penerbitpenerbit

(biasanya komunitas-komunitas penulis rajin silaturahmi ke penerbit-penerbit),

tentunya kita akan mendapat bocoran-bocoran tema-tema tulisan yang diinginkan/dibutuhkan

penerbit. Jadi setidaknya naskah yang kita kirimkan

lebih berpeluang untuk diterima.

Trik 3

Kerjasama dengan agen naskah (Literary Agency)

dunia penerbitan. Namun sayangnya di Indonesia agen

naskah ini belum terlalu populer, disamping jumlahnya

masih relatif sedikit, penerbit-penerbit belum terlalu

(Source : adriecorner.co.cc)

Adriecorner.co.cc Page 9

melirik dan ada keinginan bekerjasama dengan agen-agen pencari naskah ini. Sebagai

perbandingan di Amerika, jumlah agen ini bisa mencapai ribuan, bahkan beberapa penulis

best seller dunia-pun menggunakan jasa agen naskah ini ketika hendak menerbitkan bukunya

di Amerika.

Jadi secara peran agen naskah ini ibarat manajer seorang artis, yakni bagaimana

mempopulerkan seorang artis di dunia entertainment hingga terjalin kerjasama dengan

industri entertainment. Agen naskah ini akan membaca, menilai dan mengevaluasi naskah

yang dikirimkan penulis. Bila ternyata benar-benar layak, maka agen naskah akan

mempromosikannya ke penerbit-penerbit. Jika lolos maka agen naskah akan mengatur

MOU antara penulis dan penerbit.

Adapun besarnya komisi yang diberikan penulis ke agen, bergantung kesepakatan tertulis

antara penulis dan agen (biasanya di Amerika komisi agen naskah berkisar antara 10% - 20%,

umumnya sebesar 15%).

Trik 4 (optional)

Ada penerbit yang pasti mau menerima dan menerbitkan naskah anda (dijamin 100%, gak

percaya ?). Dalam dunia kepenulisan istilah ini dikenal dengan self publishing dalam artian

anda menerbitkan buku karya anda oleh perusahaan penerbitan anda sendiri. (weleh..weleh…

rumit dong harus punya perusahaan, perijinan, dsb).Tidak! Untuk menerbitkan buku dengan

cara self publishing tidaklah serumit yang anda kira. Penulis bebas menentukan nama

penerbit sendiri (tidak berbadan hukum juga boleh), cukup

mendaftar ke Gedung Perpustakaan Nasional RI untuk

mendapat ISBN, mendesain lay-out dan proses printing-nya

oleh percetakan. Mengenai jumlah buku dan biaya

produksinya, ya tergantung pada kocek penulis anda sendiri

atau bisa disiasati dengan bekerjasama dengan investor.

Hal yang menarik banyak buku-buku best seller dunia juga

yang berawal dari self publishing, diantaranya sebuah buku

bisnis fenomenal di Amerika yang bertengger di daftar atas

Photo credit : Vladyslav Danilin

Adriecorner.co.cc Page 10

New York Times, Wall Street selama bertahun-tahun dan telah terjual puluhan juta

eksemplar.

Keuntungan lain selain profit uang yang diperoleh, self publishing menambah daftar panjang

curriculum vitae penulis di bagian writing experiences-nya. Perlu dicatat penerbit biasanya

lebih suka kepada penulis yang memiliki writing experiences dibandingkan penulis pemula.

Cara ini cukup efektif, sebagai gambaran saya mempunyai rekan yang menerapkan strategi

ini ketika menerbitkan buku pertamanya, sedangkan untuk buku ke-2 dan ke-3 dikirimkan ke

penerbit dan Alhamdulillah buku ke-2 dan ke-3 nya berkategori best seller, bahkan kini

sedang dalam proses terbit di Malaysia.

*****

Nah rekan-rekan penulis, demikian tips dan trik agar karya tulis kita bisa diterima oleh

penerbit. Namun satu hal yang perlu diingat seperti pepatah bilang “ banyak jalan menuju

roma”. Tips dan trik ini bukan patokan baku karena banyak tips dan trik lain yang bisa rekanrekan

penulis terapkan. Tapi paling tidak tulisan ini bisa menambah wawasan rekan-rekan

yang mempunyai niat, keinginan agar karyanya bisa diterima oleh penerbit.

Satu hal lagi agar menjadi penulis sukses. Bangunlah personal image !. Personal image bisa

berupa ekspos nama, branding, experience, ke-khas-an tulisan anda, personal skill dan ability

anda, dsb. Personal image ini selain bisa memikat penerbit juga meningkatkan nilai jual

rekan-rekan di mata penerbit. Alih-alih penulis yang mengirimkan tulisan, malah penulis

yang mendapat rebutan tawaran dari penerbit-penerbit untuk menerbitkan buku, luar biasa

bukan ??.